Rabu, 23 Juni 2021

Kembang Langit Yang Terus Melangit

gerbang wisata kembang langit
Pintu masuk desa wisata Kembanglangit

Ngobrol dan ngopi bareng di Forest Kopi, desa Kembanglangit memang sangat menyenangkan. Apalagi ngobrolnya ditemani langsung oleh Mas Nanang, sang pemilik kafe kekinian ini

pemilik forest kopi dan kembang langit park
Bersama Mas Nanang pemilik Forest Kopi dan Kembanglangit Park

Beliau bersama kakaknya, Mas Hasan adalah sosok di balik lahirnya kawasan wisata yang saat ini sedang ngehits di Batang yaitu Kembanglangit Park, tempat di mana Forest Kopi beserta Forest Bridge-nya berada

jembatan gantung forest kopi batang
Forest Bridge yang menjadi antrian para wisatawan sambil menunggu pesanan di Forest Kopi

Selain Forest Kopi yang sudah viral, beliau berdua juga merilis dua destinasi wisata baru yaitu Metsa Kopi dan Patitie yang meniru konsep Svargabumi di area Borobudur. Jika di Svargabumi kita menikmati kuliner di tengah area persawahan, di Patitie kita bisa menikmati kuliner & ber-selfie ria di area kebun teh

tempat foto di kembang langit patitie batang
Banyak spot foto yang kekinian di Patitie

Dengan wawasan dan pengalaman yang dimiliki oleh Mas Nanang, kita akhirnya bisa menikmati sesuatu yang sangat kekinian dan instagramable di atas ketinggian 1.000 mdpl dan di tengah-tengah kawasan hutan damar dengan suhu yang sejuknya mencapai 17 derajat celcius

Berjarak sekitar 30 km dari kota Batang, lokasinya sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama Batang-Dieng via Kembanglangit, Blado

parkir mobil pengunjung wisata kembanglangit park
Tempat parkir yang selalu full di akhir pekan

Masih banyak yang ingin beliau berikan untuk para penikmat wisata alam dan kuliner, termasuk rencana pembuatan kolam renang di Kembanglangit Park dan pembangunan resort dengan konsep glamour camping atau glamping

wahana spot foto di kembang langit park
Wahana Spot Foto di Kembanglangit Park

Beliau juga yakin, adanya sentra-sentra ekonomi baru di Batang seperti PLTU Ujungnegoro, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta Batang Industrial Park (BIP) akan memunculkan kebutuhan yang lebih besar dalam bidang pariwisata. Banyaknya pekerja-pekerja, khususnya tenaga ahli, yang berasal dari luar kota Batang, menjadi salah satu penyebabnya

wahana spot foto di kembang langit park
Wahana Spot Foto di Kembanglangit Park

Menurut saya, apa yang beliau lakukan dengan Kembanglangit Park-nya sudah tepat. Beliau membuat cluster tersendiri di lahan perhutani seluas total kurang lebih 10 hektar, dengan banyak ragam pilihan destinasi wisata, khususnya kuliner, yang bisa menarik semakin banyak pengunjung

metsa kopi kembang langit
Suasana santai di Metsa Kopi

Dalam skala yang lebih besar, di kawasan wisata desa Kembanglangit juga perlu di masifkan pembangunan destinasi-destinasi baru
Saat ini di wilayah tersebut sudah ada beberapa lokasi yang menyedot cukup banyak pengunjung. Selain grup Kembanglangit Park, juga ada Sikembang Park, Macco Coffee, Kopi Jiwalova, Pinus Kopi dll

tempat ngopi di forest kopi kembang langit
Forest Kopi

Tentu saja masih dibutuhkan investor-investor baru untuk pembangunan kafe, restoran, taman bermain, dan sebagainya di area ini
Lahan perhutani yang akan dikerjasamakan juga masih cukup luas. Tentunya peluang untuk melirik daerah ini menjadi ladang investasi masih sangat bagus dan prospektif

Saya juga yakin, jika terjadi kolaborasi antar para pemilik usaha untuk bersama-sama membangun kawasan desa Kembanglangit sebagai daerah tujuan wisata, insya Allah semua dapat maju dan berkembang

Pun dalam skala yang lebih besar di kabupaten Batang. Hadirnya Kawasan wisata di desa kembang langit tentunya memberi efek yang bagus, karena wisata butuh kawasan. Orang dari luar daerah yang datang ke Batang tentunya jauh lebih senang jika ada beberapa destinasi sekaligus yang bisa dikunjungi untuk berwisata. Ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui

Pagi menikmati sunrise di pantai Sigandu, setelahnya menikmati indahnya suasana ngopi dan makan siang di hutan damar. Atau sebaliknya, siang ngopi-ngopi santai dan bermain di ketinggian kota Batang, sore main air di pantai, dilanjutkan makan malam dengan suasana pantai
Ini bukan tak mungkin untuk diwujudkan di Kabupaten Batang

Industri pariwisata ini juga bisa menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat di sekitar. Sekarang ini saja, industri wisata di kawasan Kembanglangit telah memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan warga desa Kembanglangit dan sekitarnya, yang tentunya juga memberikan pemasukan untuk pemerintah lokal

Pemerintah daerah pun berusaha mendukung industri pariwisata ini, salah satunya melakukan MoU dengan Perhutani untuk memanfaatkan hutan produksi yang dikelola oleh masyarakat. Ini menjadi salah satu bagian untuk mendukung Visit Batang Year 2022

Dua hal yang menurut saya masih perlu diperbaiki dari keberadaan kawasan wisata Kembanglangit ini. Yang pertama adalah kondisi jalan yang masih cukup sempit. Pelebaran jalan menuju lokasi kawasan wisata tentunya akan membuat perjalanan lebih nyaman dan aman

Yang kedua adalah jaringan internet yang masih kurang lancar. Ini cukup berpengaruh bagi para pengunjung khususnya dari kalangan milenials yang senang eksis di media sosial. Untuk hal ini pemerintah bisa mengusahakan kerja sama dengan pihak penyedia layanan telekomunikasi agar akses internet cepat bisa dinikmati di kawasan wisata Kembanglangit ini

Minggu, 13 Juni 2021

Ternyata.. Salah Satu Galangan Kapal Kayu Terbesar di Dunia Ada di Sini

Satu lagi aset berharga yang seharusnya menjadi kebanggaan seluruh warga Batang, yaitu industri galangan kapal kayu tradisional yang terletak di sepanjang aliran sungai sambong di Desa Klidang Lor Batang.

industri galangan kapal kayu di batang
Industri galangan kapal kayu di Batang

Sebanyak 30-an perusahaan galangan kapal kayu tradisional berjejer di tepi sungai sepanjang 2-3 km mendekati pesisir utara.

Meski daerah lain juga memiliki galangan kapal kayu seperti Cilacap, Tegal, Gresik, Rembang, Bagansiapi-api, dll, akan tetapi yang di Batang adalah yang terbesar, bahkan nomor satu di Asia Tenggara, dan konon termasuk tiga besar dunia untuk kategori galangan kapal kayu tradisional.

pembuatan kapal kayu penangkap ikan
Proses pembuatan kapal kayu untuk penangkap ikan

Galangan kapal tradisional di Batang ini memiliki ciri yang khas di mana sebagian besar kapal yang dibuat adalah kapal penangkap ikan dan dijualnya hampir ke seluruh Indonesia. Kapal jenis lain juga dibuat di sini, tetapi tidak sebanyak kapal penangkap ikan. Salah satunya adalah kapal pinisi yang dikirim ke Eropa dan Jepang. Juga kapal untuk penangkaran mutiara yang dipesan oleh perusahaan dari Singapura, dll.

galangan kapal kayu penangkap ikan
Kerangka kapal kayu type 29 GT

Kapal yang dibuat di industri ini ada bermacam-macam ukuran sesuai permintaan. Dari ukuran panjang kapal 22 meter hingga 40-an meter. Rata-rata yang di pesan adalah type 29 GT. Sedangkan kayu yang dipakai sebagai bahan baku diantaranya adalah kayu meranti, merbau, bangkirai, dll. Kapal kayu ini dibanderol dengan harga antara Rp 700 juta – 5 milyar per unitnya. Jumlah tenaga kerja yang terserap juga mencapai ribuan pekerja, baik dari warga Batang sendiri maupun dari kota-kota di sekitar Batang seperti Pekalongan, Kendal, dan Pemalang.

pekerja galangan kapal kayu batang
Proses pemindahan kayu balok untuk lunas luar kapal

Tentu saja ini merupakan aset dan potensi yang sangat berharga yang harus terus di promosikan. Tidak salah jika pada akhir tahun 2019 pemerintah daerah kabupaten Batang berencana menjadikan kawasan industri galangan kapal ini menjadi kawasan wisata edukasi bahari berskala internasional. Eduwisata bahari ini nantinya akan menjadi satu paket dengan wisara pantai Sigandu, perkebunan bunga melati, serta museum bahari. Selain itu juga akan dibangun sarana dan prasarana pendukung seperti restoran dengan sajian makanan bertaraf internasional, mencontoh konsep restoran bahari yang ada di Muara Angke, Jakarta.

Harapannya, selain untuk menjaga eksistensi industri galangan kapal ini, juga bisa menjadi hiburan, sekaligus kebanggaan warga Batang. Selain itu juga dapat menjadi media untuk membawa Kabupaten Batang lebih dikenal di luar daerah dan luar negeri. Tujuannya jelas, yaitu menduniakan potensi galangan kapal kayu yang ada di Kabupaten Batang.

Sebagai warga kita senantiasa mendukung dan mendoakan, semoga rencana pemerintah ini bisa segera terlaksana, yang tentunya akan menjadi kebanggaan bagi setiap warga Kabupaten Batang.

pemilik galangan kapal kayu di batang
Bersama Pak Nurhaji Slamet Urip, pemilik galangan kapal Nuh Marine, Batang

Berbicara dengan Pak Nurhaji Slamet Urip , pemilik usaha galangan kapal CV. Nuh Marine, beliau sangat semangat dan antusias bahwa galangan kapal Batang ini akan terus berkembang, terbukti dengan banyaknya pesanan dari luar daerah yang terus mengalir. Tersedianya tenaga kerja yang berpengalaman bahkan turun temurun, danbkemudahan mendapatkan bahan baku menjadi salah satu faktor penunjangnya.

Saya pribadi berharap agar konsep eduwisata segera terwujud dan ada ikon di pusat kota untuk mengingatkan kita semua bahwa di pesisir utara sana ada asset kabupaten Batang yang luar biasa.

Senin, 07 Juni 2021

Pantai Sigandu yang Keren ini Bisa Lenyap Sekejap, Jika..

menikmati pesona kawasan Sigandu pada sore hari
Menikmati pesona kawasan Sigandu pada sore hari

Ini cerita tentang pantai yang sejak awal 2020 terus berbenah, Pantai Sigandu di Kabupaten Batang. Semasa kecil, saya adalah anak pantai. Setiap libur sekolah pasti mengawali hari dengan berenang dan bermain beramai-ramai di pantai. Di dekat pantai terdapat hamparan kebun bunga melati, yang salah satunya adalah milik keluarga saya. Hasil kebun tersebut menjadi salah satu pendapatan keluarga untuk membesarkan serta menyekolahkan saya dan saudara-saudara.

kebunan melati di kawasan pantai sigandu
Hamparan kebun Melati yang sekarang sudah banyak berubah.. menyimpan banyak kenangan..

Setiap pagi bunga-bunga melati dipetik untuk disetorkan kepada pengepul, kemudian sore harinya mobil-mobil box mengambilnya utk dibawa ke pabrik-pabrik teh yang banyak terdapat di sepanjang Pekalongan sampai Tegal. Bunga melati ini untuk campuran teh agar lebih sedap dan beraroma wangi, yang kita kenal sebagai jasmine tea.

Namun wajah kebun melati yang berada di sepanjang garis pantai Sigandu hingga Ujungnegoro itu sebagian besar telah berubah. Deretan kafe-kafe dari yang sederhana hingga yang terlihat kekinian bermunculan hingga puluhan jumlahnya.

jalan sisir pantai sigandu penghubung PLTU ujungnegoro Batang
Dari kejauhan tampak cerobong asap PLTU Ujungnegoro yang menjadi awal mula dari ramainya Kawasan ini

Ini bermula dari dibangunnya jalan baru yang menghubungkan pantai Sigandu di ujung barat dengan PLTU Ujungnegoro di sisi timur. Keberadaan jalan yang mulus, dengan panorama pantai utara, memicu munculnya puluhan kafe yang masing-masing memiliki akses langsung ke pantai. Jajaran kafe-kafe ini terbentang sepanjang jalan lurus sejauh 4km.

Suasana Cafe Pantai Sigandu Batang
Kemunculan Cafe Modern di Sisir Pantai Sigandu Batang

Menurut saya fenomena ini bagus, karena merubah banyak hal yang sebelumnya tidak terpikirkan akan ada di Kabupaten Batang. Selain mempercantik, keberadaan kafe-kafe ini sekaligus meningkatkan taraf hidup warga sekitar. Sebagian pemilik usaha adalah saudara-saudara sekampung halaman kami, sebagian lainnya investor-investor dari luar kota yang melihat peluang bagus di depan mata.

Pertunjukan lumba-lumba di Dolphin Center Sigandu Batang
Pertunjukan lumba-lumba di Dolphin Center Sigandu Batang

Di kawasan wisata pantai ini juga terdapat Batang Dolphins Center (BDC) yang merupakan pusat penangkaran sekaligus pertunjukan ikan lumba-lumba. BDC sendiri merupakan unit dari Taman Safari Indonesia. Tak hanya lumba-lumba, tetapi dilengkapi pula dengan akuarium berisi berbagai jenis ikan, kolam penyu, serta kebun binatang mini dengan beragam koleksi satwa. Tentunya hal ini menambah kemeriahan kawasan wisata ini.

Saya pernah merasakan nikmatnya makan seafood malam hari di pantai Jimbaran, Bali. Pernah juga berkesempatan menikmati eksotisme kampung nelayan yang begitu indah di Volendam, Belanda.

cafe modern di pesisir pantai sigandu
Suasana Cafe di Pinggir Pantai Sigandu

Menurut saya, keduanya memiliki kesamaan yang jelas..
Yang pertama, mereka sama-sama kompak membangun sebuah kawasan dengan ciri yang khas. Jimbaran dengan resto seafood pinggir pantainya, sementara Volendam menjual romantisme kampung nelayan Belanda tempo doeloe, dimana para wisatawan yang berkunjung hampir pasti tak akan melewatkan sesi foto dengan baju tradisional khas Volendam.
Yang kedua dan utama, keduanya jelas menyumbang pemasukan bagi daerahnya, karena mampu mendatangkan wisatawan yang sebagian besar membelanjakan uangnya selama berada di sana.

cafe sisir pantai dipanjang sigandu Batang
Selangkah lagi menuju kawasan wisata yang berkelas..

Potensi Sigandu ini pun keren, dan masih sangat bisa dikembangkan, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk menyamai dua contoh potensi di atas. Tentunya ini dapat terwujud jika semua unsur yang terkait kompak dan saling mendukung.
Justru,--menurut saya-- ada 2 hal yang jika tidak dilakukan bisa membuat potensi Sigandu ini bisa kembali mati..

Pertama, para pelaku UMKM yang sedang berjuang membangun kawasan ini perlu support penuh dari pemerintah daerah, terutama berupa jaminan keamanan dan kenyamanan dalam berusaha. Pendampingan usaha dan kolaborasi antar sesama pelaku usaha bisa dilakukan dengan difasilitasi oleh pihak yang berwenang. Segenap stakeholder semestinya bisa bersatu dan kompak membangun satu tema besar yang disepakati bersama untuk menjadikan pantai kita ini menjadi kawasan wisata yang berkelas.

Kedua, segenap pihak yang terlibat harus mau bersama-sama menjaga kawasan ini agar benar-benar steril dari segala bentuk kemaksiatan. Sigandu ini adalah nikmat tak terkira untuk warga Batang, jangan sampai ternodai oleh adanya perbuatan-perbuatan maksiat yang dibiarkan saja. Sebab mudah bagi Allah untuk mengambil alih kembali semuanya dalam sekejap.
Waspadalah saudaraku..

foto bersama owner cafe pantai ngopa ngopi
Bersama Mas Dion, pemilik NGOPA-NGOPI yang konon menjadi pioneer munculnya kafe-kafe “kekinian” disini

Untuk saudaraku yang di luar kota..
Ayo kami tunggu, untuk berwisata dan berinvestasi di Batang..

Minggu, 06 Juni 2021

Batang Berkembang Doa yang Menjadi Nyata

Bagi saya, pulang kampung saat libur lebaran selalu ada yang berbeda, terutama dalam hal ide-ide segar. Beberapa ide sebelumnya sudah bisa diwujudkan, bahkan ada yang menjadi besar dan memberi manfaat hingga saat ini.

Lebaran kali ini, ada ide baru lagi. Bahwa sebagai putra daerah kabupaten Batang, saya merasa sudah saatnya untuk ikut berkontribusi membangun tanah kelahiran tercinta dengan ikut mempromosikan dan mengeksplore kebaikan-kebaikan serta kekerenan-kekerenan yang ada di kabupaten Batang melalui media sosial.

pintu gerbang batang berkembang dari arah pekalongan
Pintu gerbang batang berkembang dari arah pekalongan

Secara berkala, insya Allah saya akan menyajikan liputan, artikel, opini, dan tulisan-tulisan ringan tentang kabupaten Batang yang insyaAllah layak diangkat untuk teman-teman semua ketahui.

Melihat potensi dan kondisi saat ini, saya yakin, insyaAllah dalam beberapa tahun ke depan kabupaten ini akan mencapai kemajuan yang luar biasa. Batang Berkembang saat ini bukan sekadar slogan, tetapi doa yang terwujud menjadi kenyataan.

Pembangunan PLTU di desa Ujungnegoro menjadi salah satu pemicu menggeliatnya perkembangan kabupaten Batang. PLTU dengan daya 2x1.000 megawatt ini membawa banyak perubahan di masyarakat, bahkan saat masih dalam proses pembangunan.

Pembukaan jalan baru sepanjang Pantai Sigandu sampai desa Ujungnegoro juga merubah wajah pantai yang dulu kurang memikiki daya tarik untuk dilirik. Tak hanya menjadi kawasan wisata keluarga, namun juga menjadi wisata kuliner dengan berdirinya kafe-kafe kekinian di sepanjang pantai.

Kabupaten Batang juga menyimpan satu potensi yang mungkin masih tersembunyi yaitu industri galangan kapal kayu. Industrinya sendiri mungkin sudah cukup dikenal, tetapi masih sedikit sekali yang tahu bahwa industri galangan kapal kayu di Batang adalah yang terbesar se-Asia Tenggara.

Dan yang paling baru adalah pembangunan dua kawasan industri besar di kabupaten Batang. Batang Industrial Park (BIP) seluas 287ha di desa Sigayung, kecamatan Tulis dan satu lagi yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) seluas 4,300 ha di desa Ketanggan, kecamatan Gringsing, yang masuk dalam kategori proyek stragetis nasional. Adanya kawasan industri ini tentu akan menambah pesatnya perkembangan kabupaten Batang.

Harapan saya..
Pertama dengan menyuguhkankan informasi seputar kabupaten Batang dengan segala perkembangannya yang menggembirakan, bisa menjadi pengobat rindu bagi para putra daerah Batang yang berada jauh di perantauan, sekaligus ajakan untuk ikut mewarnainya.. Yang kedua juga berharap akan lebih banyak menarik teman-teman diluar sana untuk datang kemari, untuk sekedar berwisata, atau bahkan berinvestasi di daerah kami. Sehingga bisa lebih memajukan daerah & meningkatkan kesejahteraan serta semua kebaikan yang ada.

Untuk teman-teman Batang, dibantu share yaa..🙂